Saturday, January 31, 2015

Fenomena Cosmic DNA Pada Tubuh Manusia

Tuhan adalah Medium dimana alam semesta (termasuk manusia) ini eksis, maka alam ini, dimanapun posisi yang anda pilih, memiliki satu kesamaan. Jika kita bisa mengerti dan “sadar” akan hal ini maka kita mampu mengerti dan menyimpulkan suatu kebenaran yang hakiki.
Bayangkan tubuh anda sendiri. Tubuh anda adalah alam bagi milyaran jumlah sel. Sel-sel tersebut mematuhi satu aturan. Walaupun satu sel dengan sel yang lainnya terpisah jarak di dalam tubuh anda, namun, satu sama lain dapat mengerti sebuah aturan yang meng-govern seluruh tubuh. Setiap sel memiliki tugasnya masing-masing. Setiap sel berperan penting. Aturan tersebut tertulis di dalam DNA anda.
Begitupun dengan alam ini. Setiap entity yang ada di alam ini memiliki perannya masing-masing. Tidak ada yang eksis melalui kecelakaan / ketidak-sengajaan yang acak. Setiap entity yang eksis di alam ini adalah seperti sebuah sel dalam tubuh / Medium yang kita namakan alam semesta.
istilah “Kesadaran” yang sering saya singgung di dalam tulisan saya adalah kesadaran akan kebenaran yang hakiki mengenai alam ini dan fungsi-fungsi setiap entity di dalamnya. Semakin tinggi tingkat kesadaraan seseorang, semakin ia dekat dengan pemahaman yang sebenar-benarnya (hakiki) mengenai alam ini. Tidakkah ini merupakan hal yang paling utama? Dan inilah yang saya yakini sebagai definisi yang sebenarnya untuk “maju”. Peradaban manusia yang maju adalah peradaban yang manusianya memiliki tingkat kesadaran yang tinggi. Sekali lagi saya bertanya kepada anda; Tidakkah ini sangat penting?
Kesadaran yang tinggi yang dimiliki oleh manusia-manusia pada zaman kuno itu membawa mereka pada sebuah peradaban spiritual yang tinggi. Tidak perlu ditanya apakah pada zaman itu mereka butuh internet dan komputer. Pastinya mereka tidak memerlukan teknologi fisik/material semacam itu, karena mereka hidup dalam dan demi sebuah tingkat kesadaran yang jauh lebih “canggih” dibandingkan kebutuhan mereka akan materi.
Quote:
Quote:
Mereka mengerti, merasakan, dan dapat menggunakan energi alam yang mengalir di dalam tubuh melalui ketujuh chakra. Mereka melihat, merasa, mendengar menggunakan 360 indera mereka. Dan pada puncaknya mereka “sadar” dan mengerti akan tugas masing-masing di alam ini. Mereka mengerti akan sebuah pengetahuan tertinggi di alam ini, yaitu The Grand Master Plan alam ini. Inilah Cosmic DNA. Sebuah aturan Maha Satu dari yang Maha Satu untuk yang Satu. Alam ini adalah sebuah ke-SATU-an. Manusia adalah bagian dari Ke-SATU-an itu.
Pada awalnya, manusia diciptakan oleh Tuhan dalam tingkat kesadaran tertinggi. Manusia-pada walnya hidup di zaman Golden Age. Kemudian turun ke posisi terbawah (sekarang) di zaman Iron-Age. jika anda jeli, maka anda akan menemukan bahwa hal ini sudah difirmankan oleh Tuhan dalam kitab suci. Saya anjurkan anda mencarinya dan alami rasa takjub yang sama seperti saya.
Jadi, inilah akhir dari tulisan saya mengenai science materi atau fisika. Mau tidak mau (jika anda ikuti terus tulisan saya hingga kini), maka kita harus masuk ke ranah non-fisik / non-materialisme. Sebuah ranah spiritualisme. Disitulah ada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan. Disitulah adanya kelanjutan jalan dari pengembaraan kita akan sebuah pencarian akhir, pencarian akan kebenaran yang hakiki.
Quote:
Cosmic DNA dan Nature Knowledge
Jika memulai bertanya; apa maksud “DNA” di sini dan dimanakah bisa kita temukan di alam? Istilah DNA yang saya gunakan di sini memang saya diambil dari DNA pada makhluk hidup (Deoxyribonucleic acid), akan tetapi ini hanyalah sebuah istilah. Saya pilih DNA untuk menyampaikan pesan saya kepada pembaca bahwa seperti halnya DNA pada makhluk hidup yang membawa sifat kepada makhluk hidup itu sendiri. DNA bagaikan template atau program awal, atau rangka bangun, atau desain awal dari makhluk hidup. Sifat yang dibawanya adalah termasuk sifat fisik dan non fisik. Fisik seperti ukuran, warna, tekstur, dan lainnya (tinggi tubuh, warna rambut, warna kulit, warna mata, tekstur rambut, dll).
Lalu apa maksudnya Cosmic DNA? Adalah desain awal alam semesta, perilaku, hukum, dan semua yang berlaku di alam ini. Di dalam tulisan saya sebelumnya, “The Knowledge” saya mengulas sebuah pandangan yang berbeda mengenai bagaimana kita seharusnya memandang alam ini. Pada awalnya hanya ada Wisdom kemudian baru bisa ada Knowledge, yang dijabarkan ke dalam kumpulan Information, dan yang ter-dasar adalah Data (WKID), bukan seperti cara berpikir umum yang diawali oleh kumpulan Data, kemudian Information, Knowledge dan terakhir adalah Wisdom (DIKW).
Sehingga, pada awalnya, desain alam ini (DNA) ditentukan pada taraf Wisdom. Perilaku, sifat, hukum, serta keseluruhan skenario, serta sejarah alam semesta ini ditentukan di awal. Alam ini berawal dari sebuah kekuatan yang Maha. Sebuah Kehendak. Dari ‘semacam’ Ide awal atau Grand Master Plan, maka jadilah alam seperti sekarang ini.
Anda mungkin sekarang sedang memicingkan sebelah mata anda sambil meragukan pernyataan saya di atas. Namun sebelum anda berhenti membaca, saya mengundang anda untuk merenung sejenak, dan menemukan kecocokan ide ini dengan sumber-sumber lain.
Ilmu Fisika tidak bisa menjawabnya. Anda harus mencarinya di tempat lain. Jika pencarian yang anda lakukan sudah ‘mentok’ maka saya yakin anda akan bertindak sama seperti yang saya lakukan. Bahkan Einstein pun sempat berkata bahwa alam semesta ini bagaikan hidup dan memiliki kesadaran.

No comments :

Post a Comment