Rusia dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet, Uni Soviet didirikan
pada tanggal 30 Desember 1922 yang terdiri dari : Rusia, Ukraina,
Beylarusia, Uzbekistan, Kazakhtan, Georgia, Azerbajjan, Lituania,
Moldova, Latvia, Kirgzstan, Tajkistan, Armenia, Turmenistan, Estonia.
Dengan gabungan Uni, Unisoviet merupakan Negara adidaya yang menjadi
kekuatan besar yang sangat disegani oleh amerika. Uni
soviet membuktikan dalam Perang Dunia II, pada bulan Juni 1941, Nazi
Jerman dan sekutunya menyerang Uni Soviet melalui Operasi Barbarossa
walaupun sebelumnya kedua negara telah menandatangani Pakta
Molotov–Ribbentrop yang berisi perjanjian untuk tidak saling menyerang.
Setelah empat tahun berperang secara besar-besaran, Uni Soviet muncul
sebagai salah satu dari dua negara adidaya pemenang perang selain
Amerika Serikat
Pemerintahan Uni Soviet berakhir setelah pada tanggal 25 Desember
1991 Presiden Mikhail Gorbachev mengundurkan diri serta berkibarnya
bendera tiga warna Rusia di Kremlin.
Quote:
Pemerintahan Rusia setelah keruntuhan Uni Soviet dikepalai oleh Boris
Yeltsin yang mulai menjabat sejak tahun 1991. Perkembangan selanjutnya,
Rusia diperintah oleh seorang mantan pejabat KGB yang tidak lain adalah
Vladimir Putin yang berusaha mengembalikan citra Rusia sebagai negeri
adidaya seperti layaknya Uni Soviet.
Rusia adalah sebuah negara yang membentang dengan luas disebelah timur Eropa dan utara Asia. Dengan wilayah seluas 17.075.400 km², Rusia
adalah negara terbesar di dunia. Wilayahnya kurang lebih dua kali
wilayah Republik Rakyat Cina (Tiongkok; RRT), Kanada atau Amerika
Serikat. Jumlah penduduknya bersaing dengan Tiongkok,India, Amerika
Serikat, Indonesia, Brasil, dan Pakistan.
KONFLIK CRIMEA :
Berbagai tanggapan atas konflik yang terjadi di Crimea (Ukraina),
Amerika dengan tegas mngecam Rusia dan mendukung Ukraina. Presiden Obama
mengatakan “”Masa depan Ukraina harus ditentukan oleh rakyat
Ukraina. Ini berarti kedaulatan dan kesatuan wilayah Ukraina harus
dihormati dan hukum internasional harus dijunjung tinggi.” (REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON).
Warga Ukraina (Crimea) melalui referendum memutuskan sikap untuk
bergabung dengan Rusia pada referendum yang digelar pada Ahad (17/3
2014). Sebanyak 90 persen suara memilih Rusia dibandingkan menjadi
negara merdeka, lepas dari Ukraina.
Barat, dimotori AS, Inggris, dan Prancis, menolak segala hasil
referendum. Namun, Rusia menyatakan, rakyat Crimea berhak menentukan
masa depan yang lebih baik. Dan itu, kata Rusia, dilindungi
undang-undang (Memorandum tersebut ditandatangani oleh AS, Inggris dan
Perancis pada tahun 1994).
Menurut sensus yang dilakukan pada tahun 2001, etnis Ukraina terdiri
24 persen populasi di Crimea, dibandingkan dengan 58 persen Rusia dan 12
persen Tatar. Etnis Tatar (Muslim) ditegaskan oleh Presiden Rusia
Vladimir Putin memang sudah memberikan garansi untuk menjamin keamanan
Muslim Tatar dan masa depan mereka. Tatar akan memperoleh perlakuan yang
sama dengan masyakat Rusia lainnya dengan kebebasan budaya dan Agama
Tatar, lebih lanjut dikatakan Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki
hubungan erat dengan Muslim Tatar.
Secara hukum, Crimea adalah bagian dari Ukraina, sebagaim,mana dalam
memorandum yang ditandatangani juga oleh AS, Inggris dan Perancis pada
tahun 1994.
Quote:
Dalam memorandum itu disebutkan, Crimea adalah sebuah republik OTONOM di Ukraina, dan memiliki hak melakukan pemilihan. Dan Crimea sendiri telah memilih dengabn melaksanakan Referendum (17/3 2014) dan hasilnya suara lebih banyak yang ingin bergabung ke Rusia. |
KEPENTINGAN RUSIA :
Jika Crimea bergabung dengan Rusia, yang paling pertama bermanfaat
bagi Rusia adalah Armada Laut Hitam Rusia akan semakin kuat, yang
berdampak pada pertahanan dan keamanan Rusia itu sendiri.
KETAKUTAN AMERIKA :
Amerika merupakan negara yang ingin menciptakan sebagai satu – satunya Negara Super Power
tentu tak ingin tersaingi, dengan tidak memberi jalan untuk menciptakan
kembali Uni Soviet jilid 2, Dahulu sebelum runtuh (akibat campur tangan
Amerika) Uni Soviet merupakan satu – satunya Negara Uni yang dianggap
mampu menjadi ancaman terbesar bagi Amerika.
Wilayah wilayah diatas (Eks Yugoslavia) merupakan Negara yang
berpotensi dan memeiliki kaitan sejarah dengan dengan Negara Uni Soviet,
Uni Soviet yang dahulu menjadi ancaman atau penyaing kedigdayaan
Amerika Serikat.
Quote:
Dengan Status Negara Super Power Amerika
dan sekutunya sering kali, menerapkan kebijakan yang mengatas namakan
PBB menerapkan kebijakan semaunya. Ironisnya rata rata yang ditangani
Amerika dan sekutunya mengarah pada perpecahan negara yang ditangani,
terkesan melanggar kedaulatan negara yang dicampuri, berbeda dengan
Rusia, Rusia hanya bermasalah dengan wilayah yang mempunyai historis
dengan Rusia.
Jika Rusia menjadi Negara Adidaya setara dengan Amerika,
setidaknya itu akan menjadi Balance / Penyeimbang bagi Amerika di dunia
Internasional. Agar Amerika tak lagi seenaknya menentukan kebijakan
dengan bersembunyi dibalik kekuatan PBB.
Rusia sendiri meski berwajah Eropa namun tak tergabung dalam Uni
Eropa yang dimotori Amerika, Rusia seringkali berbeda haluan dengan
Amerika,
RUSIA Vs AMERIKA PRO KONTRA :
Quote:
Juli 2013, Uni Eropa membawa perdebatan dagang dengan Rusia ke WTO
Rusia dan China, dua anggota Dewan Keamanan PBB yang mempunyai hak
veto, dengan tegas memblokir resolusi Dewan Keamanan terhadap invansi
Amerika dan sekutunya terhadap Suriah pada Oktober 2011 dan mengatakan
intervensi militer di Suriah tidak dapat diterima. Rusia menolak, tekanan dari negara-negara barat yang mendesak agar pemerintah Suriah diberikan sanksi tambahan oleh PBB. Menteri luar negeri tiga raksasa daratan Asia – Rusia, China, dan India Tahun 2007 di New Delhi membahas proposal Trilateral Global Alliance yang efektifnya akan mengeluarkan Barat dari kedudukan superior di Asia Rusia dan China (2 negara raksasa) menjalin kerjasama latihan dan beberapa kemitraan lain, terang terangan China dan Rusia mengakui sebagai “stabilisator” dalam keamanan dan perdamaian global. Hal senada juga diungkapkan Yakov Bergerdari (Institut Timur Jauh Rusia). Langkah ini merupakan antisipasi untuk mengimbangi strategi Amerika Serikat, yang sudah berniat menambah kekuatan maritim di Asia Pasifik pada 2020 November 2013, China sepakat membeli 24 pesawat tempur Su-35 Rusia. Ini merupakan pembelian senjata berteknologi tinggi terbesar China dalam kurun waktu satu dekade terakhir. People’s Daily). Sergei Lousianin Deputi Direktur Institut Timur Jauh di Rusia. Pada tahun 2007 Rusia mendukung program nuklir Iran, berbeda dengan Amerika yang menolak bahkan mengecam. Program International Conference of Islamic Scholars (ICIS) senang dan menyambut baik sikap Rusia yang tetap mendukung program nuklir Iran. Forum cendekiawan muslim sedunia bentukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu, menilai, sikap Rusia setidaknya cukup untuk menghambat kesewenangan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. 2007, Rusia menyerukan Pasukan AS dan sekutunya mundur dari Irak 2014, Cina dengan tegas mendukung Rusia dalam kasus Crimea Dan masih banyak beda pendapat Rusia dan Amerika |
BALANCE :
Dampak jika Rusia menjadi adidaya adalah setidaknya Rusia menjadi
balance / penyeimbang Amerika dalam hegemoninya, Rusia yang cermat
menanggapi sulitnya meraih dukungan Eropa akibat pengaruh Amerika dengan
menggandeng beberapa Negara di Asia seperti Cina dan India. Bahkan
Menteri luar negeri tiga raksasa daratan Asia – Rusia, China, dan India
Tahun 2007 di New Delhi membahas proposal Trilateral Global Alliance
yang efektifnya akan mengeluarkan Barat dari kedudukan superior di Asia
Quote:
REFERENSI :
Frances Gouda dan Thijs Brocades Zaalberg, 2008. tentang “Politik Luar Negeri AS dan Nasionalisme Indonesia, 1920–1949”
Sejarah Diplomasi republik Indonesia
No comments :
Post a Comment