(voa-islam) – Sebuah pesan pendek tersebar tentang
kabar masuk Islamnya Sunita Williams, astronot wanita India pertama yang
pergi kebulan pada 2 Juli 2007 lalu. Berita menghebohkan ini bukanlah
yang pertama, sebelumnya astronot asal Amerika Serikat Neil Armstrong
juga menyatakan dirinya masuk Islam sekembali dari bulan. Apakah ini
berita bohong? Yang pasti pihak Kristiani tidak suka dengan pemberitaan
ini. Lalu disebarlah kabar, bahwa ini berita bohong.
Perlu diketahui, Sunita Williams adalah seorang astronot kelahiran
Ohio 19 September 1965 dari orang tua berketurunan India-Slovenia.
Menikah dengan Michael J. William, seorang Polisi Federal di Oregon,
USA. Sebagai astronot pertama India, dia memegang rekor perjalanan luar
angkasa untuk wanita: berada diluar angkasa terlama (195 hari), dan
berjalan diluar angkasa (29 jam, 17 menit).
Dalam perjalanannya ke bulan, Sunita William melihat fenomena yang
aneh saat pandangannya menuju ke bumi. Ketika bagian bumi lainnya nampak
gelap, ternyata ada sebagian kecil bumi yang nampak terang yaitu Makkah
dan Madinah.
Sunita mengatakan, dari atas seluruh permukaan bumi diselimuti
kegelapan, namun betapa terkejutnya ketika dengan bantuan teleskop ada
dua tempat yang sangat berbeda, yaitu Makkah dan Madinah. Kedua tempat
itu nampak terang dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya dibelahan
bumi. Masya Allah, Allah Maha Besar.
Selain itu, fenomena lain yang ditangkapnya adalah ketika gelombang
suara dari bumi tidak mampu merambah luar angkasa, dia ternyata bisa
menangkap suara Adzan. Apakah ini suatu keanehan, atau merupakan suatu
jalan dari Allah untuk menunjukkan sisi-sisi kebenaran kepada sang
Astronout? Dikabarkan setelah peristiwa ini, Sunita Williams memeluk agama Islam.
Menjadi Polemik
Menengok kebelakang, pada tahun 1870, Neil Amstrong mendarat di
bulan. Dikabarkan, saat mendarat di bulan, dia mendengar suara yang dia
tidak mengerti suara apakah itu. Setelah 12 tahun kemudian, Neil
diundang seminar di Universitas Kairo, Mesir.
Di saat dia menyampaikan makalahnya, saat adzan berkumandang
menunjukkan waktu shalat, moderator menghentikan presentasinya untuk
mendengarkan adzan. Dan Neil berseru, “Ini dia suara yang pertama kali
aku dengar saat mendarat di bulan.” Setelah itu, Neil Amstrong menemui
salah satu profesor di universitas itu. Dia ingin tahu banyak tentang
Islam. Dan setelah itu, dia menjadi muallaf.
Pemberitaan masuk Islamnya Neil Armstrong dan Sunita William
belakangan menjadi polemik di kalangan masyarakat. Seorang muallaf asal
Australia Gene Netto dalam sebuah blog pribadinya mengatakan,
“Teman-teman, saudara sesama muslim, saya mohon jangan di bahas tentang
Neil Amrstrong ke bulan lalu mendengar Adzan. Karena dalam beberapa
situs berbahasa Inggris (yang mereview dunia Islam), kita dianggap
bodoh, mereka mengangap kebodohan dunia Islam karena tidak mau menerima
kenyataan ‘American Kafir’ yang pertama menginjakan kakinya di bulan
pertama kali, bukan orang muslim.”
Situs atau blog yang membahas Neil Armstrong menjadi muslim adalah
situs-situs di Asia Tenggara (Maroko, Filipina, Indonesia, Malaysia).
Barat menganggap, negara-negara disini memiliki pendidikan yang rendah.
Pernah kejadian saat Neil Armstrong ke Malaysia dan ditanyakan hal itu.
Ia heran, apakah hal seperti ini perlu dikonfirmasikan ke Neil Armstrong
sendiri, karena Neil sendiri tidak pernah ke Makkah untuk melaksanakan
ibadah Haji. Dan jika dijawab, ia tidak pernah mendengar adzan, maka si
penanya muslim yang kecewa dan tidak percaya dianggap kebodohan. Neil
memang pernah ke Mesir, tapi tidak untuk naik haji ke Makkah.
Dikatakan Gene Netto, umat muslim tidak perlu seorang Neil Armstrong
untuk meyakinkan dirinya bahwa agama Islam yang dianutnya adalah benar.
Jika anda menyakini agama benar, maka yakinilah bahwa hal itu benar.
Muslim dianggap menggunakan nama besar Neil Armstrong untuk membenarkan
agamanya.
“Masa kita dikatakan kurang meyakini agama kita sendiri sehingga
perlu nama-nama besar dari dunia barat. Percayalah, nama Rasullullah
sudah cukup besar buat kita dan dunia. Umat kita sendiri yang akhirnya
menjadi bahan tertawaan, cukup sudah,” kata Gene yang telah memeluk
Islam dan tinggal di Jakarta.
Dikatakan Gene Netto, Neil Armstrong merasa terganggu, bahkan ia
menyatakan ia tidak masuk Islam dan ketika ia diundang sebagai pembicara
dalam kegiatan Islam ia juga tidak mau (ia menolak secara halus karena
tidak ingin menyinggung perasaan umat muslim), tetapi ia menyatakan
tidak ingin berpartisipasi dalam kegiatan Islam. Dalam web Islam malah
dikatakan Neil Armstrong tidak mau mengakui, karena ia telah dicuci
otaknya di Assylum (RSJ).
Satu hal lagi yang menjadi bahan tertawaan dunia barat adalah
pemberitaan Neil Armstrong menyusuri retakan di bulan yang cocok dengan
cerita bahwa suatu saat nanti bulan akan terbelah dua, ditertawakan
juga, karena diameter bulan itu sangatlah besar, mana mungkin ia punya
waktu untuk menyusurinya. Mendengar adzan juga dikatakan ilmuwan Barat
tidak mungkin karena tidak ada udara di bulan sana.
Dalam beberapa jurnal barat dikatakan, umat muslim memerlukan
nama-nama besar atau cerita palsu untuk menambah keyakinannya
diantaranya: Jaques Cousteau, Michael Jackson, Maurice Bucaille, King
Offa of England
Terlepas benar atau tidaknya Sunita William atau Neil Armstrong masuk
Islam sepulang dari bulan, kita berharap Allah Swt memberi hidayah
kepadanya. Bagaimanapun para missionaris (Nasrani) tidak suka dengan
pemberitaan ini. Padahal jika Allah menghendaki, ihwal terdengarnya
suara azan di bulan, hal itu bukanlah mustahil. Bisa saja terjadi. Satu
hal, media Barat tidak akan pernah memberitakan hal-hal yang dianggap
bisa mengguncangkan iman umat Kristiani, bukan hanya di AS, tapi juga d
dunia. Karena itu mereka meredamnya. Wallohu’alam.
No comments :
Post a Comment