Di antara bangsa-bangsa manusia, tidak ada bangsa yang sekuat
ya’juj ma’juj, sekejam ya’juj ma’juj, dan sebanyak ya’juj ma’juj. Namun
tidak disangka, bahwa kelak yang membebaskan mereka dari tembok kokoh
dzilqarnain adalah kalimat ‘Insya Allah’ seperti yang di sadur dari https://iwanblog.wordpress.com/.
Nabi Sulaiman a.s. lupa mengatakan “Insya Allah” saat mengatakan,
“Malam ini aku akan menyetubuhi 60 atau 70 istriku sehingga mereka
hamil. Lalu, setiap istriku melahirkan seorang anak lelaki yang akan
menjadi mujahid penunggang kuda fisabilillah.” maka ia pun gagal
memiliki anak (Kisah Nabi Sulaiman ini terabadikan dalam hadis riwayat
Bukhari dan Muslim)
Ketika malam itu beliau memang menyetubuhi 60 atau 70 istrinya,
tetapi yang hamil hanya salah satu diantara istrinya. Bahkan anak yang
dilahirkannya pun dalam keadaan tidak sempurna fisiknya. Dalam hal ini
Rasulullah saw bersabda : “Kalau saja Nabi Sulaiman as mengucapkan insya
Allah, niscaya mereka akan berjihad di jalan Allah sebagai penunggang
kuda semuanya.” (HR Bukhari dan Muslim)}
Nabi Muhammad ‘alaihi sholawat wassalam pernah ditanya oleh
An-Nadhar bin Al-Harits dan `Uqbah bin Ani Mu’ith sebagai utusan kaum
kafir Quraisy. Pertanyaan yang diajukan oleh kedua orang ini adalah :
Bagaimana kisah Ashabul Kahfi ?, Bagaimana kisah Dzul Qarnain ?, dan Apa
yang dimaksud dengan Ruh?.
Rasulullah saw bersabda kepada dua orang itu “besok akan saya
ceritakan dan saya jawab.”. Akan tetapi Rasulullah saw lupa mengucapkan
“Insya Allah”. Akibatnya wahyu yang datang setiap kali beliau menghadapi
masalah pasti terputus selama 15 hari.
Sedangkan orang Quraisy setiap hari selalu menagih janji kepada
Rasulullah saw dan berkata “Mana ceritanya? besok..besok..besok..”.
ketika itu Rasulullah saw sangat bersedih. Akhirnya Allah menurunkan
wahyu surat Al-Kahfi yang berisi jawaban kedua pertanyaan pertama,
pertanyaan ketiga berada dalam surat Al-Israa ayat 85.
Allah berfirman pada akhir surat Al-Kahfii :
“Janganlah kamu sekali-kali mengatakan, ‘Sesungguhnya saya akan
melakukan hal ini besok,’ kecuali dengan mengatakan Insya Allah.” (QS
Al-Kahfi :23-24)
Sebuah kalimat yang sering kita sepelekan dan kita salah artikan
tetapi orang yang paling mulia disisiNya, yang telah diampuni dosanya
baik yang telah lalu dan yang akan datang pun ditegur oleh Allah swt
karena lupa mengucapkan Insyaa Allah. Ada rahasia besar apa dibalik
kalimat Insya Allah ?
Perhatikan petikan ayat diatas, di ayat tersebut Allah
memerintahkan manusia ketika semua rencana sudah matang dan pasti
janganlah mengatakan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” tetapi
harus diikuti dengan ucapan Insya Allah.
Sebab ucapan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” adalah
sebuah UCAPAN KEPASTIAN, keyakinan diri jika hal itu benar benar akan
dilakukannya, BUKAN KERAGU-RAGUAN.
Benar,…………..Insya Allah adalah penegas ucapan kepastian dan
keyakinan. Bukan keragu-raguan. Dari situlah tubuh kita mengeluarkan
semacam kekuatan dan kepasrahan total yang tidak kita sadari sebagai
syarat utama tercapainya sebuah keberhasilan.
Manusia hanya berencana dan berikhtiar, Allah yang menentukan
hasilnya. Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan ‘pasti’, karena Allah
sebagai sang pemilik tubuh ini dapat berkehendak lain.
Ingat baik baik !!!Jika kalian tidak yakin atau tidak dapat memastikan sebuah rencana, maka jangan pernah mengatakan Insya Allah, cukup katakan saja “Maaf, saya tidak bisa” atau “Maaf, saya tidak dapat menghadiri…”. (begitulah cara Allah membentuk mental tangguh generasi Pilih tanding)
Ingat baik baik !!!Jika kalian tidak yakin atau tidak dapat memastikan sebuah rencana, maka jangan pernah mengatakan Insya Allah, cukup katakan saja “Maaf, saya tidak bisa” atau “Maaf, saya tidak dapat menghadiri…”. (begitulah cara Allah membentuk mental tangguh generasi Pilih tanding)
Tetapi Bila pembaca situslakalaka yakin bisa melakukan rencana itu,
maka katakanlah “Insya Allah”, niscaya kalian akan melihat sebuah
ketentuan Allah sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh-Nya.
“Mereka (Ya’juj & Ma’juj) berusaha untuk keluar dengan
berbagai cara, hingga sampai saat matahari akan terbenam mereka telah
dapat membuat sebuah lobang kecil untuk keluar. Lalu pemimpinnya
berkata,’Besok kita lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok kita
pasti bisa keluar dari sini.” Namun keesokkan harinya lubang kecil itu
sudah tertutup kembali seperti sedia kala atas kehendak Allah. Mereka
pun bingung tetapi mereka bekerja kembali untuk membuat lubang untuk
keluar. Demikian kejadian tersebuat terjadi berulang-ulang. Hingga kelak
menjelang Kiamat, di akhir sore setelah membuat lubang kecil pemimpin
mereka tanpa sengaja berkata, “Insya Allah, Besok kita lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok kita bisa keluar dari sini.”Maka
keesokan paginya lubang kecil itu ternyata masih tetap ada, kemudian
terbukalah dinding tersebut sekaligus kegaibannya dari penglihatan
masyarakat luar sebelumnya. Dan Kaum Ya’juj dan Ma’juj yang selama
ribuan tahun terkurung telah berkembang pesat jumlahnya akan turun
bagaikan air bah memuaskan nafsu makan dan minumnya di segala tempat
yang dapat mereka jangkau di bumi.“
Jika kaum perusak sekelas ya’juj dan ma’juj saja bisa berhasil meskipun tanpa sengajamengucapkan
Insya Allah, bagaimanakah halnya dengan kita umat islam ? apalagi jika
disertai dengan kesadaran dan penuh kepastian mengucapkannya ??
Yakinlah…….Janji Allah swt selalu benar, Dia lah sebaik baik penepat
Janji.
No comments :
Post a Comment