Friday, April 24, 2015

Ilmuwan ungkap 6 rumus Matematika untuk temukan cinta sejati


 Hasil gambar untuk gambar love

Untuk menemukan jodoh, banyak yang telah dilakukan oleh manusia. Namun, Dr. Hannah Fry mengaku telah menemukan rumus matematika agar manusia bisa cepat bertemu cinta sejati. Apa itu?

Dr. Hannah, bersama tim psikolog-nya telah mengembangkan beberapa rumus matematika yang bisa membantu manusia untuk menemukan suami atau istri yang tepat. Teori-teori matematika 'cinta' ini dikembangkan setelah meneliti pola jalinan cinta yang kerap dilakukan oleh pasangan.

"Cinta, sama dengan aspek hidup lain, mempunyai banyak pola. Dan matematika adalah ilmu yang mempelajari pola-pola itu," ungkap Dr. Hannah, Daily Mail (29/03).

Berikut enam teori matematika sederhana yang bisa mengakhiri masa lajang Anda menurut Dr. Hannah:


1. Bergaul dengan orang yang tak menarik

Teori yang bernama 'Discreet Choice Theory' ini menyebutkan bila ada dua wanita, A dan B, yang berjalan bersama dikatakan sama menariknya atau biasa bagi pria. Namun, bila ada wanita ketiga yang datang dan kalah menarik dari A, maka si A tadi akan dikatakan paling menarik oleh pria-pria yang melihatnya.

2. Tunjukkan kejelekan

Pria atau wanita yang dikatakan paling menarik oleh banyak orang sekaligus ternyata justru paling susah mendapat pasangan.

Oleh sebab itu, Dr. Hannah menyarankan untuk menunjukkan sedikit sisi 'buruk' pada orang lain. Hal ini diakui penting untuk membuat Anda terlihat berbeda dan terasa lebih mudah didekati.

3. Cari sosok yang terlihat sehat

Mereka yang terlihat sehat menurut Dr. Hannah akan dipandang lebih menarik bagi calon pasangan. Peluang mereka untuk didekati atau berhasil mendekati calon pasangan pun lebih besar.

4. Cari suami atau istri setelah jalani 37 persen 'masa' pacaran

Berdasarkan salah satu teori matematika Dr. Hannah, seseorang sebaiknya baru memulai mencari sosok pasangan hidup setelah menjalani 37 persen masa pacaran.

Misalnya, Anda sudah mulai pacaran sejak umur 15 tahun dan menginginkan menikah di usia 35 tahun, maka Anda sebaiknya menikahi calon pasangan yang Anda temukan di atas di umur 22,4 tahun (37 persen dari 15 tahun dikurangi 35 tahun).

5. Saat menikah, ikuti rumus 'positif'

Rumus ini dikembangkan oleh ahli matematika, James Murray, dan psikolog, John Gottman. Menurut dua ahli itu, pasangan yang sukses dalam berumah tangga diketahui suka saling melempar keluhan.

Mereka cenderung berpikir positif dan mudah mengungkapkan masalah yang dihadapi dan segera menyelesaikan masalah kecil sebelum menjadi besar.

Apakah Anda tertarik untuk mencobanya?

No comments :

Post a Comment