Entah, mungkin karena pelanggaran lalu lintas di Kota Hangzhou, China, khususnya untuk aksi menerobos lampu merah telah terlalu parah seorang polisi di Cina menggunakan cara yang agak extream untuk menertibkannya. Para pelanggar yang rata-rata pengendara sepeda motor itu sering potong kompas lewat trotoar, yang sebenarnya hak pejalan kaki.
Kepolisian daerah ini mungkin sudah kehabisan akal hingga menggunakan cara yang tak lazim. Yakni menugaskan aparat membentangkan tali, supaya pengguna sepeda motor tidak berani masuk ke trotoar sekaligus melanggar lampu merah.
Stasiun CCTV News, pada hari Sabtu (13/12), melaporkan metode ini telah dipakai dalam beberapa bulan terakhir. Daerah yang jadi percontohan adalah kawasan utama pusat belanja di Hangzhou. Di situ ada persimpangan yang ditengahi trotoar. Nah, satu celah area pedestrian tersebut yang rutin diterobos pengendara supaya tak perlu kena lampu merah.
Kendati demikian, efektivitas tindakan polisi ini masih perlu dikaji. “Masih banyak pengendara sepeda motor yang nekat melompati tali walaupun sudah saya bentangkan tali,” kata salah satu polisi tidak disebut namanya.
Bahkan, dijaga polisi dan diberi tali, masih ada pengendara sepeda motor pura-pura tak paham. Sampai petugas harus membentak mereka supaya taat pada lampu merah.
Kalau sudah seperti ini, apa berarti pelanggaran di Indonesia tak separah China?
Link: http://www.reportase5.com/jengkel-at...an-pengendara/
No comments :
Post a Comment