Tuesday, June 9, 2015

Kenapa Sosok Ayah tidak ada di Biskuit Khong Guan? Ini Penjelasannya


Khong-Guan-aBiskuit merk Khong Guan sudah tak asing lagi bag masyarakat Indonesia. Biskuit ini sering muncul di meja ruang tamu terutama saat Lebaran. Meski banyak produk baru bermunculan, biskuit ini tetap melekat di hati masyarakat karena mudah diingat terutama desain kalengnya yang khas. Namun,  tahukah Anda siapa orang yang menggambar di kaleng tersebut?
Khong-Guan
Adalah Bernardus Prasodjo, orang yang melukis gambar keluarga sedang duduk di meja makan pada kaleng biskuit tersebut. Hal itu diungkap oleh putranya sendiri, Andreas Prasadja, melalui status di Facebook-nya. Saat itu Andreas mengunggah foto ayahnya sedang memegang kaleng biskuit Khong Guan dan wafer dan menyebar di forum-forum. Bernardus Prasodjo diketahui pernah berkiprah di majalah musik Aktuil dan mengisi rubrik komik strip. Ia menempuh pendidikan di Fakultas Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung meski tidak lulus karena mendapat banyak pesanan dari luar. Ia baru melukis kaleng biskuit Khong Guan ketika ia pindah ke Jakarta.

Bernadus bekerja sebagai juru gambar di sebuah perusahaan sparasi warna di Jakarta. Di perusahaan tersebut ia mendapat order untuk mengerjakan ilustrasi kaleng biskuit Khong Guan yang pertama kali muncul tahun 1971. Pria berusia 68 tahun itu membeberkan bahwa ide gambar berasal dari perusahaan, bukan darinya.
Bernadus hanya melukis ulang dengan cat air dari contoh gambar hitam putih yang dipesan, yaitu Ibu dan dua anak yang duduk memutari meja. Karyanya dibuat secara manual dengan melukis di atas kertas menggunakan cat air.
Desain gambar pada kaleng berupa ibu dengan dua orang anak di meja makan itu sudah dipakai sejak 1971 sehingga sangat akrab di mata.
Namun pernahkah kamu bertanya ‘di manakah sang ayah dalam keluarga itu’?
Bernardus Prasodjo selaku pembuat gambar menyebutkan, “Keluarga Khong Guan adalah keluarga yang harmonis. Ayahnya tidak terlihat dalam gambar karena dia sedang memotret keluarga yang disayanginya.”
Selain itu, ada desain lain yang dibuat untuk seri ‘Peter and Jane’ terbitan Ladybird Book yang menggambarkan sang ayah baru pulang dan dua anak menyambut sambil berlari dan ibunya berdiri di pintu.
Pria yang kuliahnya tidak selesai namun sempat mengajar graphic design, typography, dan reproduksi warna digital di LPKT Gramedia ini menggarap desain biskuit Khong Guan ketika ia berusia 24 tahun. Dari Bandung, Bernardus pindah ke daerah Roxy, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Di sini ia berjodoh dengan sebuah perusahaan separasi warna yang kemudian memintanya menggambar desain biskuit yang kini berusia 44 tahun itu.
Pria yang sempat kuliah 2 tahun di Seni Rupa ITB ini mengaku, ide gambar Khong Guan bukan murni darinya, namun sudah ada contoh gambar tidak berwarna di kertas yang sudah lecek dan ia hanya mengubah seperlunya serta mewarnainya sesuai pesanan

No comments :

Post a Comment