Tony Stark hidup dengan seorang asisten digital yang dilengkapi dengan aplikasi komputer bernama JARVIS (Just A Really Very Intellegent System).
Aplikasi super canggih tersebut mampu memvisualkan gambar sederhana
menjadi gambar dengan tampilan 5 Dimensi. Hanya dengan sentuhan tangan
sang jagoan, berubahlah file-file digital menjadi real world, sehingga
materi yang ada di dalamnya dapat dilihat dari segala arah seperti di
dunia sungguhan.
Ternyata teknologi mutakhir tersebut pernah terjadi di zaman Rasulullah Saw, yaitu ketika beliau diperjalankan di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso (Isra’) lalu dinaikkah ke sidratul muntaha di langit ke tujuh (Mi’raj). Para ulama berbeda pendapat tentang waktu terjadinya Isra’ Mi’raj, karena tidak
ada dalil rajih yang menunjukkan tanggal, bulan dan tahun keberapa peristiwa ini terjadi.
.
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa ketika Nabi Saw lupa akan sifat Masjid Baitul Maqdis, Allah segera mendatangkan gambar Masjid tersebut ke hadapan beliau agar bisa melanjutkan penjelasannya tanpa keraguan, mungkin jika tidak berlebihan bisa kita katakan di hadapan beliau terpampang sebuah layar berukuran besar yang menampilkan citra Masjid Baitul Maqdis berikut halamannya dalam bentuk 5 dimensi, sehingga Rasul Saw bisa memutar-mutarnya untuk mengetahui berapa jumlah tiang masjid Baitul Maqdis, bagaimana bentuk halaman depannya, seperti apa ukiran-ukiran yang ada di dinding masjid tersebut.
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS. Al-Isra’: 1)
Semakin canggih teknologi di zaman modern ini, maka akan semakin mudah kebenaran Al-Qur’an dibuktikan, hal-hal yang tidak masuk akal dan menjadi bahan tertawaan kaum kafir di masa lalu & sekarang adalah buktinya.
Ternyata teknologi mutakhir tersebut pernah terjadi di zaman Rasulullah Saw, yaitu ketika beliau diperjalankan di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso (Isra’) lalu dinaikkah ke sidratul muntaha di langit ke tujuh (Mi’raj). Para ulama berbeda pendapat tentang waktu terjadinya Isra’ Mi’raj, karena tidak
ada dalil rajih yang menunjukkan tanggal, bulan dan tahun keberapa peristiwa ini terjadi.
Quote:
Dari Ibnu Abbas r.a, ia telah berkata: "Telah bersabda Rasulullah
Saw: Ketika malam aku diisra’kan dan subuhnya aku telah sampai di
Makkah, aku mengkhawatirkan urusanku, dan aku tahu bahwasannya manusia
akan mendustakanku. Kemudian aku duduk bersedih hati." Ia Ibnu Abbas
berkata: "Kemudian melintaslah musuh Allah, Abu Jahal. Dia datang
sehingga duduk di dekat beliau, kemudian berkata kepada beliau: Kamu
tampak sedih, apakah ada sesuatu? Rasulullah Saw pun menjawab:
Sesungguhnya aku diisra’kan malam tadi. Dia berkata: ke mana? Beliau
menjawab: ke Bait Al-Maqdis. Dia berkata: kemudian engkau subuh sudah
ada di hadapan kami (di Makkah ini)? Beliau jawab: Ya. Ia berkata: Namun
dia tidak menampakkan sikap bahwa ia mendustakannya karena takut beliau
tidak mau menceritakan hal itu lagi jika kaumnya dipanggilkannya. Dia
berkata: Tahukah engkau, jika engkau hendak menda’wahi kaummu, kau harus
kisahi mereka apa yang barusan kau ceritakan padaku. Rasulullah Saw pun
menjawab: Ya. Kemudian dia berseru: Kemarilah wahai penduduk Bani Ka’ab
bin Lu’ai! Lalu mereka berkumpul kepadanya datang sampai duduk
mengelilingi keduanya. Dia berkata: Kisahi kaummu apa yang telah engkau
kisahkan kepadaku. Rasulullah Saw pun berkata: Sesungguhnya malam tadi
aku diisra’kan. Mereka bertanya: ke mana? Kujawab: Ke Bait Al-Maqdis.
Mereka bertanya: Kemudian subuh engkau berada di depan kami. Beliau
menjawab: Ya. Ia (Ibnu Abbas) berkata: Maka ada yang bersorak dan ada
yang meletakkan tangannya di atas kepala karena heran atas kebohongan
itu (menurut mereka). Mereka berkata: dan apakah engkau dapat
menyifatkan kepada kami masjid itu? Dan di antara penduduk ada yang
pernah pergi ke negeri itu dan pernah melihat masjid itu. Maka
Rasulullah Saw bersabda: “Maka aku mulai menyebutkan ciri-cirinya dan
tidaklah aku berhenti menyifatkan sehingga aku lupa beberapa cirinya.”
Beliau bersabda: “Lantas didatangkan masjid sampai diletakkan tanpa
kesamaran sehingga aku dapat melihat(nya). Maka aku menyifatkan dengan
melihat hal itu.” Ia berkata: dan sampai ini, ada sifat yang tidak aku
hafal. Ia berkata: kemudian ada kaum yang berkata: “adapun sifat
tersebut, demi Allah, ia benar.” (HR. Ahmad (2680), disahkan Al-Albani dalam Ash-Shahihah (VII:3021)) |
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa ketika Nabi Saw lupa akan sifat Masjid Baitul Maqdis, Allah segera mendatangkan gambar Masjid tersebut ke hadapan beliau agar bisa melanjutkan penjelasannya tanpa keraguan, mungkin jika tidak berlebihan bisa kita katakan di hadapan beliau terpampang sebuah layar berukuran besar yang menampilkan citra Masjid Baitul Maqdis berikut halamannya dalam bentuk 5 dimensi, sehingga Rasul Saw bisa memutar-mutarnya untuk mengetahui berapa jumlah tiang masjid Baitul Maqdis, bagaimana bentuk halaman depannya, seperti apa ukiran-ukiran yang ada di dinding masjid tersebut.
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS. Al-Isra’: 1)
Semakin canggih teknologi di zaman modern ini, maka akan semakin mudah kebenaran Al-Qur’an dibuktikan, hal-hal yang tidak masuk akal dan menjadi bahan tertawaan kaum kafir di masa lalu & sekarang adalah buktinya.
No comments :
Post a Comment