Wednesday, February 11, 2015

4 Masalah yang Dihadapi Perempuan Masa Kini Setelah Menikah


Berikut ini adalah masalah baru yang kerap muncul ketika perempuan masa kini yang identik dengan sikap independent, kesulitan beradaptasi dengan sifat tradisional pernikahan yang berasal dari keluarga baruseperti yang di kutip dari http://gladisco.lintas.me/
masalah baru nikah eapconsultants.wordpress.com 
 

Kamu gak bisa menampik kenyataan bahwa menikah dengan suami berarti menerima keluarganya juga, dan mereka pun akan menerimamu sebagai pilihan suamimu. Tapi masalahnya, rata-rata perempuan masa kini berkemungkinan gak lagi mengikuti keseluruhan cara hidup suaminya, yang mungkin bertolak belakang dengan harapan mertua. Hal seperti pendidikan tinggi, karir stabil, kemandirian finasial, hingga kehidupan sosial yang sehat sekarang ikut masuk dalam daftar prioritas mereka setelah menikah.
Meskipun perubahan tadi berdampak positif pada sisi emosional dan kemandirian perempuan, tapi tetap saja ada yang gak berubah dalam pandangan keluarga tradisional pada umumnya, terutama para mertua yang masih menetapkan aturan baku dalam rumah tangganya soal cara berlaku sebagai seorang istri. Nah, jika kamu termasuk perempuan masa kini yang baru menikah, maka jangan kaget jika masalah ini kerap menghampirimu:

Gak Cukup Waktu untuk Belajar Masak

Semoderen apa pun keluarga suami, mertua pasti berharap menantunya bisa cukup menguasai dapur dan malayani anaknya dengan baik untuk soal yang satu ini. Makanya banyak ibu yang membekali anak perempuannya untuk bisa sedikit masak dan beres-beres pekerjaan rumah. Tapi, kesibukan akademis dan semangat meraih jenjang professional, membuat banyak perempuan nyaris gak punya kesempatan untuk memikirkan dapur. Hingga akhirnya ini bisa jadi masalah sekaligus tantangan yang perlu dihadapi. Apalagi, sebenarnya bukan hanya mertua yang mempermasalahkan hal ini. Suami juga sering berharap istrinya bisa masak untuknya setidaknya beberapa kali dalam seminggu, jika memang tidak bisa masak tiap hari.

Kesulitan Membuat Mertua Memahamimu

Jika kamu punya mertua yang kental sisi tradisionalnya, perempuan independent seperti kamu pasti akan menemukan benturan soal gaya hidup dengan mertua. Terutama cakupan seperti jenis pakaian yang suka kamu pakai, acara ke luar yang biasa kamu hadiri, waktu kerjamu yang mungkin kurang fleksibel, termasuk cara dan kebiasaan hidupmu yang sulit diubah dan disesuaikan dengan selera mertua. Karena, sebesar apapun mertua bisa memahamimu, tetap saja mereka berharap gaya hidupmu bisa berubah dan ini pasti sulit.

Terpaksa Mengubah Rutinitas Kerja

Rata-rata perempuan masa kini akan menikah di pertengahan 20-an atau awal 30-an. Bukan karena belum ketemu pasangan, tapi karena karir yang lebih didulukan. Nah, ketika akhirnya menikah, kamu bisa jadi sudah memiliki tujuan karir, rutinitas kantor, atau pola kerja yang gak ingin kamu ubah. Masalahnya, keluarga baru mungkin mengharapkanmu menyesuaikan rutinitas dengan mereka, dan pasti ini sulit. Atau jika tidak, dengan sendirinya jadwalmu akan terganggu karena beberapa perubahan yang terjadi dalam kehidupan baru, dan ini pasti jadi masalah.

Berkurangnya Ruang Pribadi

Setelah menikah, kamu punya tanggung jawab pada seluruh keluarga baru sebagaimana kamu menerima suami. Meskipun kamu menginginkan ini hanya berlaku pada kamu, suami dan anak-anakmu, tapi gak bisa disangkal bahwa ada saatnya kamu mengunjungi mertua, atau sebaliknya. Nah, kenyataan yang seperti ini kadang bisa jadi sedikit menakutkan. Terutama saat kamu harus benar-benar menjaga perasaan mertua, menghabiskan waktu berkualitas dengan mereka, hingga berusaha memperlihatkan dirimu dari sisi-sisi baiknya. Gak jarang ini malah membuatmu kehilangan waktu bagi diri sendiri.

Sesuatu yang Gak Sesuai dengan Harapan

Semua orang pasti menginginkan hubungannya bisa baik dengan mertua. Meski begitu, adaptasi setelah menikah kadang gak selalu berjalan mulus sekalipun kamu memiliki hubungan yang sangat baik sebelum menikah. Jika kamu terbawa panik dan stres, itu malah bisa memunculkan masalah dalam rumah tanggamu. Terlepas dari rutinitas dan harapan umum, kamu mungkin akan menemukan hal yang lebih spesifik di setiap rumah, dan belum tentu bisa beradaptasi dengan mudah. Misalnya saat semua orang bangun pagi untuk solat berjamaah, atau selalu cuci piring tiap habis makan tanpa pernah menumpuknya sekalipun sibuk.
Jika ini terjadi, maka tetaplah berlaku tenang dan komunikasikan langsung dengan mertuamu. Karena segala hal pasti bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik dan sikap kasih sayang!

No comments :

Post a Comment