Sebuah cerita tentang lorong waktu terkuak pada tahun 2005. Tim ilmuwan Pravda 1 yang
dibentuk pemerintah AS menceritakan, bahwa beberapa ilmuwan AS
menemukan sebuah titik misterius di atas langit kutub selatan. Titik itu
berbentuk seperti pusaran angin yang melingkar di atas awan. Beberapa
orang ilmuwan menduga itu merupakan awan biasa, namun setelah dilihat
dengan seksama,bawan tersebut menyerupai pusaran gelombang yang diduga
lorong waktu.
Beberapa ilmuwan tersebut yang tergabung dari ilmuwan Inggris dan
Amerika pada tanggal 27 Januari 1995 melihat kabut awan abu-abu berputar
diatas langit. Seorang fisikawan AS Mariann Mcclain mengatakan,
pada awalnya mereka mempercayai bahwa itu merupakan badai pasir biasa.
Namun setelah beberapa lama mereka melihat bahwa kabut itu tidak berubah
bentuk dan tidak bergerak sehingga mereka memutuskan untuk menyelidiki.
Mereka bergegas mengirim dan menerbangkan sebuah balon cuaca, dimana
diujung tali dari balon tersebut ditanam beberapa peralatan yang
terpasang. Balon tersebut diterbangkan mengarah kedalam pusaran kabut
misterius tersebut. Lama-kelamaan Balon tersebut menghilang seperti
ditelan pusaran kabut misterius tersebut. Setelah beberapa menit
akhirnya tim memutuskan untuk menarik kembali balon udara tersebut.
Ketika mereka berhasil mendaratkan kembali balon, para peneliti segera
melakukan penge-cekan terhadap alat kronometer yang ditanam di ujung balon tersebut. Mereka semua terkejut akan jarum kronometer yang ditunjukkan oleh jarum tersebut.
Jarum Kronometer menujukkan angka 27 Januari 1965, waktu yang sama pada 30 tahun sebelumnya. Para
ilmuwan Inggris danAmerika semakin penasaran lalu ia menerbagkan
kembali balon tersebut untuk memasuki pusaran kabut misterius itu
kembali. Tidak beberapa lama mereka menarik kembali, dan hasilnya tetap
sama. Jarum pada alat tersebut masih menunjukkan angka 27 Januari 1965
ketika memasuki pusaran tersebut. Setelah tiga kali melakukan uji coba
dan menemukan hasil yang sama, akhirnya para ilmuwan Amerika melapor ke
Gedung Putih dan melaporkan temuan pusaran kabut lorong waktu misterius
tersebut.
Menurut kabar yang beredar, CIA dan FBI langsung memperebutkan temuan proyek para ilmuan ini. Percobaan
selanjutnya adalah, mereka mengirim seseorang kedalam celah lorong
kabut tersebut dan mengembalikan mereka dengan aman tanpa diketahui.
Rusia yang waktu itu merupakan “musuh” Amerika, tidak tinggal diam.
Diam-diam mereka memperhatikan dan mengamati uji coba yang dilakukan
para agen rahasia Amerika tersebut.
Seorang penulis Rusia Gennady Belimov menerbitkan sebuah artikel dimana ia menjelaskan dan menceritakan Kisah seorang penemu mesin waktu Russia Vadim Chernobrov. Vadim Alexandrovich Chernobrov, pria kelahiran 1965, Dia adalah UFOlogi serta pemburu meteorit. Dia
telah melakukan percobaan ke mengubah laju aliran waktu sejak tahun
1987. (Referensi: Volgograd Oblast). Chernobrov mengkalim mesinnya dapat
memperlambat atau mempercepat jalannya waktu dengan bermain-main dengan
medan magnet bumi. Keberhasilan terbesarnya adalah membuat melambatnya
waktu 1,5 detik.
Sementara semua orang menganggapnya seperti sebuah dongeng belaka.
Saat itu banyak orang yang belum mengenal dunia spiritual dan astral
diluar planet ini. Perjalanan waktu tampaknya menjadi sebuah penemuan
realitas dimensi ketiga untuk memungkinkan manusia menjaga bantalan
waktu kita selama menjalani masa hidup singkat. Misalnya, pembaca
mungkin mau meramalkan bencana besar seperti letusan, kecelakaan pesawat
vulkanik atau badai dan lain sebagainya. Aaron c Donahue menghabiskan beberapa tahun untuk mengembangkan bentuk lanjutan mesin penjelajah waktu tersebut.
MESIN WAKTU CHERNOBROVS
MESIN WAKTU CHERNOBROVS
Ilmuwan Rusia yang kontroversial, Vadim Chernobrov dan teamnya telah
melakukan serangkaian aneka eksperimen dengan sebuah mesin-waktu dimana
ia menggunakan berbagai peralatan pompa electromagnetic. Chernobrov
mulai dengan proyeknya pada tahun 1987. Ia memberitakan, telah sedikit
merubah sang waktu melalui dampak tertentu magnetic. Konon penundaan
sang-waktu terbesar dalam 1 jam ialah 1,5 detik, penundaan-waktu
tersebut kurang lebih sebesar 3%.
Pada bulan Agustus 2001 Chernobrov memasang sebuah mesin-waktu
lainnya yang digerakkan dengan baterai mobil di sebuah hutan dekatWolgograd di Rusia. Ia
mencatat perubahan sang waktu dengan Oszillator-kristal simetris dan ia
memberitakan tentang sebuah perlambatan sang waktu dalam area pengaruh
medan mesin kira-kira sebesar 10%.
Chernobrov dengan para asistennya menempatkan diri mereka dalam area
pengaruh medan dan memberitakan bahwa mereka merasakan, pada waktu
bersamaan seolah berada di 2 tempat yang berlainan, sepertinya telah
dibukakan bagi mereka sebuah ruangan tambahan. ”Perasaan yang tak dapat
dibayangkan ini, dimana telah kami alami melalui momentum-momentum itu,
tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata”, demikian penjelasannya.
Apakah eksperimen ini mengarah kepada suatu di masa depan, dimana
manusia dalam dimensi waktu dapat melancong dengan kemudahan yang sama
seperti yang sekarang ini dapat dilakukan yakni berlalu-lalang dalam
ruang 3 dimensi? Ataukah hukum alam dari dimensi ke empat ini sedemikian
rupa bahwa kita untuk selamanya terikat pada hukum mereka? Ilmu
pengetahuan yang diakui umum menjelaskan bahwa perjalanan melalui sang
waktu hanya dimungkinkan apabila kecepatan sebuah partikel lebih cepat
daripada kecepatan-cahaya. Padahal teori relativitas menjelaskan,
apabila kecepatan sebuah partikel mendekati kecepatan-cahaya, massa dari
sebuah obyek akan bertambah sedemikian rupa hingga tidak memungkinkan
lagi untuk mencapai barikade dari sang waktu. Beberapa orang berani
ambil risiko, yakni melalui teori perubahan bentuk dari ruang-waktu yang
terkenal dengan istilah “Lubang-lubang cacing”, perjalanan semacam itu dapat saja direalisasi.
No comments :
Post a Comment