Central Intelligence Agency (CIA) beberapa kali mencoba menjatuhkan
pemerintahan Republik Indonesia yang sah. Mereka kerap menggelar operasi
rahasia dengan cara membantu pemberontakan atau membayar politisi
lokal.
Soekarno adalah salah satu musuh utama CIA era 1950-1960an. CIA membantu para pemberontak Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di Sulawesi tahun 1958.
Namun pemberontakan PRRI dapat dengan mudah ditumpas oleh pasukan gabungan TNI. Operasi CIA pun gagal total.
Setelah Sumatera direbut TNI, para perwira CIA melarikan diri tunggang langgang secara memalukan. Kisah itu ditulis Tim Weiner dalam buku Membongkar Kegagalan CIA yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama tahun 2008.
"Kelima perwira CIA yang berada di pulau tersebut lari menyelamatkan diri. Mereka berkendaraan sebuah jip sampai kehabisan bahan bakar, kemudian berjalan kaki melalui hutan lebat menuju pantai," tulis Tim Weiner.
Mereka pun terpaksa mencuri makanan di warung-warung di desa terpencil untuk mempertahankan hidup. Ketika sampai di pantai, mereka merebut sebuah perahu nelayan dan mengontak Stasiun CIA di Singapura.
"Sebuah kapal selam Angkatan Laut AS USS Tang kemudian datang menyelamatkan mereka."
Dengan lesu Bos CIA Allen Dules melapor pada Presiden Eisenhower kalau misi mereka gagal.
"Tampaknya tidak ada kemauan berperang di pihak pasukan pembangkang itu. Para pemimpin pemberontakan tidak mampu memberikan ide dan penjelasan kepada tentara mereka mengapa harus berperang. Ini memang perang yang sangat aneh," kata Dules.
Quote:
Tak cuma itu, kepala operasi CIA di Indonesia Frank Wisner juga stres berat usai kegagalannya di Indonesia. Sejumlah laporan menyebut Wisner kehilangan kewarasannya dan kepalanya harus diterapi listrik. |
"Aliran listrik itu bahkan cukup untuk menyalakan bohlam 100 watt," tulis Weiner.
No comments :
Post a Comment