.:: Mengapa Yoga Diharamkan Untuk Kaum Muslimin ? ::.
-) KESESATAN MEDITASI YOGA
Yoga berasal dari suku kata yuj, dalam bahasa Sansekerta berarti “menghubungkan” atau “mempersatukan”.
Secara bahasa yoga bermakna menyatu, manunggal dengan kesadaran Tuhan
atau kenyataan diri sendiri. Dengan kata lain yoga merupakan salah satu
ritual yang mengantarkan seseorang pada kemanunggalan dirinya dengan
sang pencipta. Pada terminologi Yoga, meditasi disebut dengan Dhyana
yang artinya adalah aliran pikiran. Meditasi dalam Yoga berdasarkan pada
pengetahuan Tantra (yang selanjutnya dikenal sebagai Astaunga Yoga).
Tantra berarti kebebasan dari kegelapan dengan cara penyatuan dengan
Yang Maha Tinggi/Tuhan.
Perlu diketahui bahwa keberadaan yoga yang banyak dilakukan oleh
masyarakat dan perkumpulan yoga hari ini sebenarnya bukan yoga yang
murni olah tubuh. Melainkan mereka (para praktisi yoga) banyak mencampur
adukkan gerakan yoga dari tahapan meditasi diam hingga meditasi gerak
(Yoga memang tak ubahnya dengan meditasi. Secara umum, senam yoga adalah
meditasi dalam gerak sebab dalam melakukan gerakan yoga juga pikiran
kita dilatih untuk tenang dan khusyuk) dengan selalu mengiringinya
dengan bacaan-bacaan khusus disertai dengan menghadirkan hati dan
kekhusyu’an. memusatkan pikiran dan konsentrasi, atau melihat pada objek
gambar tertentu. Setelah mereka melakukannya, biasanya mereka merasakan
sensasi yang berbeda. Terutama bagi praktisi yoga yang ingin
mendapatkan suatu kesaktian tertentu, ada yang mengklaim bahwa mereka
didatangi oleh mahkluk astral (Dewa-dewi) yang sesungguhnya itu adalah
setan. Atau merasa kundalininya telah bangkit yang sesungguhnya adalah
syetan yang berjalan di sepanjang tulang punggungnya dengan menstimulir
syaraf tubuhnya hingga merasa seolah-olah ada yang menjalar panas,
dingin, getaran halus dan berbagai macam sensasi lainnya.
Dari sini jelas sekali bahwa yoga ini merupakan ibadah orang-orang
Hindu.Terkhusus untuk para devotes sai baba, yoga merupakan menu wajib
baginya. Dan sebagaian besar perkumpulan Sai Organisation berlindung di
balik perkumpulan-perkumpulan ini. Salah satu gelar dan julukan sai baba
sendiri adalah Maha Master Yogi (raja diraja Yoga). Meditasi yoga
mengajarkan bahwa seseorang akan sampai pada puncak kesadaran ini yang
tertinggi, atau berada pada maqam manunggaling kawula gusti karena
kesempurnaan gerakan yoga yang dilakukannya, maka sai baba dianggap
salah satu master yoga yang telah mencapai maqam itu. Kehebatan ilmu
yoga Sai Baba diklaim telah mengantarkan dirinya pada derajad seorang
avatar (menjelmanya tuhan dalam dirinya). Saibaba sendiri selalu
mengingatkan pada devotesnya bahwa tuhan berada dalam diri setiap orang.
Bahkan, Sai Baba menyebutkan bahwa setiap manusia adalah tuhan. Inilah
buah dari pengamalan yoga yang dipraktekkan oleh para pengikut Sai Baba.
Ajaran meditasi yoga yang mengajarkan pencapaian puncak spiritual
tertinggi ini sangat rawan tersusupi ideologi wihdatul wujud, sebuah
ideologi yang sudah divonis kafir oleh jumhur ulama. Dengan demikian,
tingkat bahaya ajaran ini bukan semata gerakan-gerakan bid’ah, melainkan
juga bisa menjerumuskan seseorang dalam kemusryikan yang mengeluarkan
seseorang dari millah.
-) KESESATAN MANTRA YOGA
Penggunaan mantra yoga ini banyak dilakukan oleh berbagai
“rumah/padepokan yoga”. Pengistilahan penyebutan mantra syirik
dikalangan para praktisi yoga kadang disamarkan dengan istilah chanting.
Chanting adalah menyebutkan kalimat yang diulang seperti om yoga om,
adalah untuk meditasi memusatkan konsentrasi dengan membuang pikiran
yang ada di luar sebelum berlatih Yoga.
Mantra om yoga om yang sering dilafalkan sebelum latihan yoga adalah
sebuah mantra syirik. Dimana kita ketahui penyebutan suku kata om sering
dilakukan pemeluk agama hindu atau budha. Maka jika kita menyebutkan om
yoga om maka tanpa sadar kita akan terjerumus pada kesyirikan. Sama
seperti penyebutan simbol-simbol Reiki seperti simbol Raku (bentuk
petir) yang mempunyai fungsi mengusir kekuatan jahat. Namun simbol Raku
ini sebetulnya adalah lambang kekuatan Dewa Petir Tibet yang bernama
Vajrapani atau dalam bahasa Tibet disebut Dorju Raiten (kekuatan langit
yang terang benderang). Simbol ini dianggap lambang kekuatan tertinggi
di bumi yang bisa dikuasai manusia dan hanya dapat digunakan secara
sempurna oleh seorang Dewa.
Hakikatnya jika kita memanggil simbol Raku dan memanggil namanya
sesungguhnya kita memanggil kekuatan Dewa Petir Tibet dengan kata lain
kita disadari atau tidak disadari akan berbuat syirik pada Allah karena
memanggil dan meminta kekuatan Dewa-Dewanya masyarakat Tibet. Begitu
pula halnya jika menyebut om yoga om. Kalimat tersebut adalah bahasa
weda yang berarti sebutan bagi Tuhan / Dewa-dewanya agama Hindu.
Maha Suci Allah dari yang orang-orang kafir sifatkan. Tiada dewa atau tuhan selain Allah.
Firman Allah Ta’ala:
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلاَّ اللهُ لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
“Sekiranya ada di langit dan bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa.Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.”(QS.Anbiyaa’(21):22)
-) KESESATAN RITUAL DAN SPIRITUALITAS YOGA
Dalam prakteknya, yoga mirip dengan kegiatan olah raga/ olah tubuh
dengan tujuan tertentu. Nama asli olah tubuh ini sendiri berasal dari
bahasa sansekerta yaitu sastanga suriyanama sakar yang artinya sujud
kepada matahari dengan menggunakan anggota tubuh yang delapan. Dengan
demkian, yoga bukanlah olahraga murni yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan dan kebugaran tubuh maupun ketenangan batin, sebagaimana klaim
para praktisinya. Secara esensi yoga lebih dekat pada salah satu bentuk
ritual setan atau praktik ibadah yang ditujukan oleh pengikutnya kepada
dewa matahari. Bentuk ritual ini merupakan praktik yang sudah
berlangsung selama ribuan tahun yang lalu di India.
Gerakan yoga secara khususnya bertumpu pada sepuluh gerakan. Salah
satu bentuk gerakannya adalah gerakan menelungkup di atas tanah dengan
keadaan memanjang hingga ke delapan anggota tubuh menyentuh tanah (dua
tangan, hidung, dada, dua lutut, dan jari-jemari dua telapak kaki).
Gerakan ini serupa dengan bentuk gerakan sujud kepada matahari dengan
menggunakan anggota tubuh yang delapan.
Jika kita amati, maka gerakan-gerakan yoga ini menyerupai gerakan
para dewa yang disembah oleh orang-orang India (di dalam buku senam yoga
untuk ibu hamil terdapat gerakan-gerakan seperti ini dimana
gerakan-gerakan ini dijelaskan merupakan gerakan seperti gerakan dewa,
jelaslah disini bahwa senam yoga memang merujuk gaya dan gerakan para
dewa yang disembah oleh kaum pagan).
Dalam Yoga, menggunakan doa-doa disebut mantra yoga dan
gerakan-gerakan disebut hatha yoga. Dalam melakukan gerakan ini, mereka
mengiringinya dengan lafadz-lafadz dan bacaaan tertentu yang beraroma
mantra. Mereka melakukannya dengan irama teratur. Sebagian dari
bait-bait mantra ini mengandung nama-nama matahari yang berjumlah 12.
Dalam mengucapkan mantra-mantra (mereka menyebutnya afirmasi) terkadang
mereka menambahinya dengan lafadz aum haraam, aum hariim, aum haruum,
yang memiliki makna dalam bahasa Indonesia “Ya, Dewa atau Wahai Dewa”.
Waktu-waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan yoga ini adalah
ketika terbit matahari dan terbenamnya. Kedua waktu tersebut merupakan
kondisi dimana matahari berada di antara dua tanduk setan. Hendaknya
seorang muslim menghindari waktu-waktu yang menjadi kebiasaan para
praktisi yoga saat melakukan ritualnya. Bahkan untuk ibadah sholat
sekalipun, Rasulullah melarang seseorang melakukan pada waktu-waktu
tersebut.
Hal lain yang perlu diketahui adalah bahwa di saat seseorang
melakukan gerakan-gerakan dewa ini, maka dengan mudah setan akan masuk
ke dalam tubuhnya. Setan akan dengan cepat masuk ke dalam aliram
darahnya ketika ia melakukan gerakan-gerakan ini. Salah seorang praktisi
yoga yang diruqyah menceritakan bahwa di dalam dirinya terdapat pulihan
ribu jin. Ketika ditanyakan kepada ustadz yang meruqyah dirinya,
jin-jin tersebut masuk ke dalam tubuh saat melakukan gerakan-gerakan
ritual itu.
-) PAHAM REINKARNASI DALAM YOGA
REINKARNASI yaitu ruh/nyawa pindah dari badannya setelah mati ke
badan yang lain.Menurut Ensiklopedi Indonesia, Reinkarnasi adalah ajaran
Timur Kuno tentang kelahiran kembali. Ajaran ini berpatokan kepada
paham, manusia memiliki hubungan keluarga dengan hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Manusia tunduk kepada rantai eksistensi yang disebut
samsara. Tenaga pendorong cakra kelahiran kembali adalah hukum Karma,
hukum akibat dari perbuatan. Akibat itulah yang menyebabkan manusia
lahir kembali dalam ujud mahluk yang lebih tinggi atau lebih rendah
martabatnya.
Dalam hal hubungan ajaran reinkarnasi dalam yoga yang bertentangan
dengan ajaran islam, ada para praktisi yoga muslim yang kini mempercayai
keyakinan reinkarnasi. Dalam yoga diajarkan untuk membangkitkan
kundalini dan membuka chakra-chakra untuk terlepas dari lingkaran
reinkarnasi. Dengan bangkitnya kundalini maka seseorang bisa membakar
karma negatifnya dari masa kelahirannya yang berulangkali hingga pada
saat dia lahir saat ini hingga akan membuat dirinya terlepas dari
samsara.
Betulkah ada kebenaran paham reinkarnasi yang diajarkan oleh filsafat
yoga? Mari kita bahas mengenai sesatnya kepercayaan reinkarnasi yang
dibawa ajaran yoga. Yang telah difatwakan sesat oleh para ulama.
-) Reinkarnasi, faham kafir
1. Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, Al-Mubarokafuri Abul’ala w 1353H, 10
juz, Darul Kutub Ilmiyyah, Beirut, tt., juz 5, h 222 menegaskan:
Ketahuilah, tanasukh/reinkarnasi adalah kembalinya roh-roh ke
badan-badan di dunia ini tidak di akherat karena mereka mengingkari
akherat, surga dan neraka, maka karena itu mereka kafir. Titik. Aku
(Al-Mubarokafuri, penulis Tuhfatul Ahwadzi, Syarah Kitab Hadits Jami’
at-Tirmidzi) katakan atas batilnya tanasukh/reinkarnasi itu ada
dalil-dali yang banyak lagi jelas di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Di
antaranya:
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang
kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku
kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap
yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah
perkataan yang diucapkan saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampai
hari mereka dibangkitkan (QS AL-Mukmin: 99-100).
2. Dalam Kitab al-Muhalla, Ibnu Hazm mengemukakan hadits dari Ibnu
Umar berkata, Rasulullah saw bersabda: “Apabila seseorang meninggal maka
dibentangkan atasnya tempat duduknya pagi dan sore. Apabila ia termasuk
ahli surga maka surga lah (yang dibentangkan padanya) dan apabila ia
termasuk ahli neraka maka neraka lah (yang dibentangkan padanya).
Kemudian dikatakan padanya, ini tempat dudukmu yang kamu dibangkitkan
kepadanya pada hari qiyamat. ”
Maka dalam hadits ini bahwa ruh-ruh itu merasakan mengetahui
dipilih-pilih setelah berpisahnya dari jasad. Adapun orang yang mengira
bahwa ruh-ruh itu berpindah ke jasad yang lain maka persangkaan itu
adalah perkataan orang-orang yang berfaham reinkarnasi/ tanasukh, dan
itu adalah kekafiran menurut seluruh umat Islam.
-) KESIMPULAN
Dari penjabaran diatas maka saran kami, TINGGALKANLAH YOGA!!
WASPADALAH!!! Jika kita meyakini RITUAL YOGA dapat meningkatkan
spiritualitas dibanding dengan ibadah-ibadah yang telah dituntunkan
Rasulullah maka lenyaplah amalan-amalan yang telah ia kerjakan dan
setanlah yang menjadi temannya.
Firman Allah Ta’ala:
ذَلِكَ هُدَى اللهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Itulah petunjuk Allah, yang dengan-Nya Dia memberi petunjuk kepada
siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah
mereka kerjakan.”(Al-An’am;88).
Allah SWT juga berfirman:
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
”Barangsiapa yang berpaling dari ketentuan Allah (Al-Qur’an dan
As-Sunnah),Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan),maka setan
itulah yang menjadi teman yang selalu mengikutinya.”(Az-Zukhruf:36)
Tidak ada gunanya lagi kita shalat, dzikir jika dalam hati kita telah
ada kerusakan akidah Tauhid, semua amalan kita tidak akan diterima
Allah SWT!
Yoga sesungguhnya berada dalam konteks Hinduisme oleh karena itu
bersifat sangat sinkretistik. Ia menyamakan agama yang satu dengan yang
lain. Hingga dikatakan yoga dapat diikuti oleh berbagai macam agama.
Ajaran mereka menganut spiritual perenial yang mengedepankan “kebaikan”
universal. Hingg tanpa sadar banyak para praktisi yoga muslim yang
akhirnya tersesat hingga hilang dalam dirinya ghiroh keislaman. Padahal
Allah telah menyatakan Agama yang diridoi adalah Islam jelas menunjukkan
bahwa agama atau kepercayaan lain selain Islam tidak diridoi dan
merupakan kesesatan.
Allah Ta’ala juga berfirman :
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ اْلإِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلأَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barang siapa yang mencari selain Islam sebagai din (agama) maka sama
sekali tidak diterima daripadanya dan dia di akhirat kelak termasuk
daripada kalangan golongan yang rugi” (Surah Ali `Imran : 85)”.
Jika ada para praktisi Yoga, menganggap bahwa ilmu Yoga sebagai salah
satu metode dalam mendekatkan diri pada Allah hingga ibadah-ibadah
syar’iah kita banyak tergantikan dengan “peribadatan” ala yoga. Maka
sia-sialah yang dia lakukan.
Tidakkah ia membaca firman Allah Ta’ala.
الَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ اْلأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
” Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan
dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.
Al-An’am: 82).
Al-Imam Ibn Kathir dalam Tafsir al-Quran al-`Azim, menafsir ayat
dalam Surah Ali `Imran di atas menyatakan: “Barangsiapa yang melalui
suatu cara yang lain dari apa yang di syari’atkan Allah maka sama sekali
amalnya tidak diterima”.
Bahkan kita tanpa sadar dipaksa untuk meyakini kebenaran doktrin
konsep ketuhanan selain Islam yang menggugat ke-Esaan Allah. Dengan
tanpa sadar meyakini adanya para dewa yang berada dalam setiap gerakan
Yoga, ataupun pada saat kita meditasi chakra dengan meyakini ada dewa
penjaga chakra.
Ingatlah firman Allah Ta’ala:
شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ َلآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلائِكَةُ وَأُولُو
الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ َلآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ
“Allah menyatakan tiada Tuhan selain Ia, Demikian pula para malaikat dan
orang-orang yang berilmu, menyatakan demikian. Tiada Tuhan selain Ia
Yang Mahaperkasa lagi Maha bijaksana”.(Ali Imran:18).
Bahkan lebih dari itu jika kita sudah berbuat syirik. Allah telah
berfirman bagi siapa saja yang mempersekutukan-Nya dan menganggap adanya
Ilah lain selain Allah maka Allah tidak akan mengampuninya.
Firman Allah Ta’ala:
إِنََّ اللهَ لاَ يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ
ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ ضَلََّ ضَلَلا
بَعِيدًا
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu)
dengan Dia, Dan Dia mengampuni dosa yang lain dari syirik itu bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan
Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. “(An-Nisaa’ :
116).
Saya sangat mengharap ada dari kaum muslim yang masih mempunyai
keimanan dan keikhlasan (untuk membela agamanya dari anasir-anasir
jahad) yang mau menyebarluaskan artikel ini, semoga amal ibadah ikhwan
dan akhwat sekalian dicatat amal kebaikan oleh Allah Ta’ala dan akan
menjadi tabungan pahala kita di hari akhirat kelak. Amin…….
Wallahu a’lam….